Cari Blog Ini

Minggu, 13 September 2009

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM [CUPPING] Anjuran Berbekam Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda : الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ “Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari) Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda : إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَص “Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim) Definisi 1.Hijamah atau berbekam menurut bahasa adalah ungkapan tentang menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang lantas ditampung di dalam gelas bekam, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana. Lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, untuk mengeluarkan darah. 2.Bekam atau hijamah berarti torehan darah. Dan dalam masyarakat Melayu, bekam lebih dikenal sebagai pembuangan darah. Dalam masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa lebih mengenalnya dengan nama ngekop (berasal dari bahasa Inggris = cupping). Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam hanya boleh dilakukan pada pembekuan / penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhori). Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan, sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser. Hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan penyakit. Beliau memuji orang yang berbekam, "Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan." Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun untuk berpuasa (di bulan Ramadhan) sebagai salah satu jalan untuk menyucikan rohani. Dan berbekam merupakan salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani dan ruhani Macam-Macam Bekam A. Bekam Basah (Wet Cupping) Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam. Cara Melakukan Bekam Basah : Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien. 1. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik. 2. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol. 3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi. 4. Biarkan selama 3-5 menit. 5. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril. 6. Bekam lagi posisi yang disayat tadi. 7. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam. 8. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi. 9. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit. 10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam). 11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah. B. Bekam Kering (Dry Cupping) Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh. Cara Melakukan Bekam Kering : 1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien. 2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik. 3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. 4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi. 5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak). 6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister. 7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman. C. Bekam Seluncur (Sliding Cupping) Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan. Cara Melakukan Bekam Seluncur : 1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak. 2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik. 3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas 4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan. 5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit. D. Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi. Cara Melakukan Bekam Cepat : 1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri. 2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar). 3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas. 4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan. Diagnosis Penyakit Dengan Bekam Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.” Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut : 1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku). 2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku). 3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis. 4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”. 5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen. 6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen. 7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen. 8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut. 9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam 1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah). 2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit. 3. Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring. 4. Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan. 5. Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit. 6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang. 7. Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya. 8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat. 9. Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam. 10. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya. Larangan-Larangan Bekam 1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman. 2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue). 3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema. 4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun. 5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah. 6. Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman. 7. Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan). 8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). 9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor. 10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas. 11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras 12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls. 13. Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya 14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman. 15. Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat. 16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang. 17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli. 18. Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan. 19. Dilarang membekam area berikut : 1. 1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu. 2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13). Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels). WAKTU BERBEKAM Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad). Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Hal ini berdasarkan ucapan Rasulullah SAW : "Jangan sampai mengalami ketidakstabilan darah, karena itu bisa mematikan." Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelum berbekam. ALAT-ALAT BEKAM Ketika Rasulullah SAW melakukan bekam, beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkuk. Dengan demikian jelaslah sudah bahwa teknik bekam dan peralatannya sudah ada dan dipraktekkan sendiri oleh Rasulullah. Pada zaman China kuno, bekam disebut sebagai "pengobatan tanduk" karena tanduk menggantikan kaca. Pada abad ke-18, orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam. Kini peralatan yang digunakan sebanding dengan perubahan zaman, dan teknologi tinggilah yang diakui dan digunakan dalam pengobatan berbekam oleh para dokter di rumah sakit. Peralatan bekam yang digunakan : • Penghisap (hand pump). • Mangkuk (cupping set). • Pena Jarum (lancet device). • Jarum (lancet). • Antiseptik (bahan sterilisasi seperti alkohol). • Sarung tangan kesehatan (rubber gloves). CONTOH TITIK BEKAM  Titik-titik bekam yang disukai Rasulullah SAW, yaitu : Bekam atas dua urat leher : 1. Mencegah sakit kepala. 2. Mencegah sakit di wajah. 3. Mencegah sakit gigi. 4. Mencegah sakit telinga. 5. Mencegah sakit hidung. 6. Mencegah sakit kerongkongan. Bekam pada tengkuk / kuduk : Mencegah tekanan darah pada tengkuk. 1. Mengatasi rabun. 2. Mengatasi benjolan di mata. 3. Mengatasi rasa berat pada alis dan kelopak mata. 4. Mengatasi penyakit mata lainnya. 5. Mengobati lepra. 6. Mengobati berbagai macam penyakit. 7. Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa : "Rasulullah SAW pernah menggunakan hijamah (bekam) atas tiga bagian tubuh, bagian atas tulang belakang dan atas dua urat leher." Bekam pada pelipis : 1. Mengobati sakit kepala. 2. Mengobati sakit di wajah. 3. Mengobati sakit telinga. 4. Mengobati sakit hidung. 5. Mengobati sakit kerongkongan. Bekam pada pundak : 1. Mengobati penyakit di pundak. 2. Mengobati sakit di leher. 3. Diriwayatkan dalam Shohih Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3 kali pada 2 pelipis dan pundaknya. Bekam di atas pinggul : 1. Menghilangkan pegal-pegal. 2. Menghilangkan kelelahan. 3. Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan dari hadist Jabir bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam di bagian atas pinggulnya karena sakit pegal-pegal yang dideritanya. Bagian lain tubuh boleh di-bekam sesuai tempat sakitnya selama bukan area yang dilarang di-bekam. Haruskah sebulan sekali kita di-bekam ? Jika kita ingin terbebas dari gangguan penyakit yang diakibatkan darah kotor atau sebagai tindakan penjagaan dan kewaspadaan kita terhadap penyakit, maka sangat baik bekam dilakukan sebulan sekali.Dan agar tubuh kita lebih sehat lagi, maka lebih baik setiap hari kita minum herba kapsul Antitoxin Plus atau herba lainnya yang berkaitan dengan pembuangan toxin (racun) dari dalam tubuh. Ahli bekam dari negara Barat ”BEKAM Sunnah Nabi & Mukjizat Medis” penulis Syihab Al-Badri Yasin halaman xiv. “Kaum muslimin jarang sekali yang mau mendalami ilmu kedokteran warisan Nabi SAW yang sangat lengkap. Diantara sebagian kedokteran warisan Nabi yang dilupakan itu adalah bekam. Bahkan mendengar pun belum pernah. Bahkan ilmu bekam diserahkan ke dunia barat sehingga mereka melakukan penelitian dan pembuktian terus-menerus, yang akhirnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak menamakannya bekam. Tatapi tetap memakai prinsip kerja bekam, menyedot darah dan mengumpulkannya, kemudian mengeluarkannya, tentunya dengan teknik dan teknologi canggih”. Hingga muncullah ahli bekam dari negara Barat: 1. DR. Michael Reed Gach dari California dengan bukunya Potent Poins, a Guide to Self Care for Common Ailments (Titik-titik Berkhasiat sebagai Panduan Perawatan Diri dan Pengobatan Penyakit yang Umum) 2. Kohler D (1990) dengan bukunya The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan Dengan Bekam) 3. Thomas W. Anderson (1985) yang berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method (100 Penyakit yang Dapat Diobati Dengan Bekam), yang ternyata sesuai dengan hadits Nabi sekitar tahun 600 M yang diriwayatkan At-Thobroni, bahwa pembekaman pada satu poin di sekitar tengkuk saja dapat menyembuhkan 72 penyakit. Rosululloh SAW bersabda : “Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam di tengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari 72 penyakit”. Bukan Alternatif !! (Terapi Bekam) Dewasa ini kita banyak disodori bermacam-macam model terapi penyakit. Pengobatan Kedokteran modern memang belum bisa memberikan solusi yang menyeluruh terhadap berbagai macam penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat. Banyak jenis penyakit yang memaksa para dokter angkat bahu dan hanya bisa memvonis sisa umur yang masih dapat dinikmati sang pasien. Akibat dari hal ini adalah banyaknya pasien yang mulai menaruh ketidakpercayaan terhadap terapi kedokteran modern barat. Dan ini memang sudah sewajarnya terjadi. Yang tidak wajar adalah banyaknya orang yang akhirnya ikut-ikutan mendiagnosa penyakitnya sendiri bahkan juga penyakit orang lain, lantas bagaikan seorang dokter spesialis mereka memberikan solusi terapinya. Seakan-akan diagnosanya pasti benar sehingga dengan yakinnya merekomendasikan obat alternatif bagi si sakit. Beberapa macam obat alternatif banyak beredar dan dikenal dengan baik oleh masyarakat. Meskipun demikian yang sering terjadi di masyarakat adalah kesalahpahaman terhadap obat-obatan alternatif tersebut. Kebanyakan hanya latah ikut-ikutan tanpa memahami khasiat yang sesungguhnya. Namanya juga ikut-ikutan. Contohnya adalah, pada saat diperkenalkan daun Mahkota Dewa sebagai alternatif pengobatan, semua orang menoleh ke obat tersebut. Apalagi diisukan obat ini bisa memberantas segala macam penyakit. Lalu muncullah buah Mengkudu. Disusul dengan Buah Merah. Sebentar lagi mungkin akan muncul buah yang lain, dengan khasiat yang berbeda pula. Namanya juga jualan….. Bekam, Pilihan Pertama..!! Rasulullah saw bersabda : “Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata,’Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan bekam.” (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi) Sabda beliau yang lain : “Kalau lah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka hal itu adalah berbekam.” (Shahih Sunan Abu Dawud) “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah berbekam.” (Shahih menurut syarat Asy Syaikhainy) Dari hadits-hadits di atas, nyatalah bagi kita bahwa berbekam itu merupakan pengobatan pilihan pertama, bukan alternatif kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar